Cari Blog Ini

24 November 2008

Adam Malik Agen CIA?


Tuduhan Kepada Adam Malik

Mengejutkan! Tidak ada hujan dan tidak ada panas tiba-tiba datang petir menggelegar menyambar keluarga mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Adam Malik. Petir itu diiabaratkan sebagai perumpamaan dari tuduhan yang mengatakan Adam Malik sebagai anggota agen rahasia Amerika Serikat (AS), Central Intelligence Agency (CIA).

Tudingan bergabungnya Adam Malik di dalam CIA dimuat dalam buku karya Tim Weiner, wartawan koran The New York Times, berjudul Legacy of Ashes, the History of CIA yang tersedia di toko buku dengan judul Membongkar Kegagalan CIA.

Jelas saja, isi buku itu membuat keluarga pahlawan nasional yang lahir pada 22 Juli 1917 di Pematang Siantar Sumatera Utara itu kaget luar biasa. Tentu tidak hanya pihak keluarga, seluruh rakyat Indonesia juga merasa kaget, bahkan tak percaya dengan isi buku tersebut.

Sejarahwan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam langsung membantah tudingan terhadap mantan Wapres Adam Malik tersebut. Ia menyatakan bahwa isi buku itu hanyalah fitnah terhadap Adam Malik, karena tidak bisa dibuktikan sebab hanya satu orang yang memberikan pernyataan itu yaitu Clyde McAvoy (pejabat tinggi CIA).

Asvi mengaku sudah membaca buku itu begitu terbit sebulan lalu. Di dalamnya tertulis bahwa petinggi CIA Clyde McAvoy yang diwawancarai Tim Weiner pada 2005, mengaku telah merekrut dan mengontrol Adam Malik. McAvoy bertemu Adam Malik tahun 1964.
Di dalam buku itu juga dijelaskan bahwa CIA memberikan US$ 10 ribu untuk mendukung peran serta Adam Malik memberantas Gestapu. Asvi mengatakan, pemberian bantuan US $ 10.000 untuk membiayai aksi pengganyangan Gestapu itu memang benar. Malah tidak hanya uang, AS juga memberikan bantuan senjata.

Adam Malik menjabat Wapres 1978-1983. Ia juga adalah Ketua MPR/DPR tahun 1977-1978, ketua Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26, Wakil Perdana Menteri II/Menteri Luar Negeri RI (1966-1977), Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin (1965). Adam Malik adalah seorang wartawan hebat yang merupakan pendiri LKBN Antara pada tahun 1937.

Sang wartawan, politisi, dan diplomat kawakan, putera bangsa berdarah Batak bermarga Batubara, ini juga dikenal sebagai salah satu pelaku dan pengubah sejarah yang berperan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia hingga proses pengisian kemerdekaan dalam dua rezim pemerintahan Soekarno dan Soeharto.

Kebenaran terhadap isi buku yang menyatakan Adam Malik sebagai anggota agen CIA tersebut perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah dan juga pihak keluarga. Pasalnya hal itu tidak hanya menyangkut persoalan nama Adam Malik secara pribadi tapi juga menyangkut perjalanan sejarah bangsa ini.

Bila ternyata tuduhan itu tidak terbukti atau tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka perlu dilakukan pemulihan terhadap nama mantan Wapres RI Adam Malik yang sempat tercoreng akibat buku tersebut. Nama baik pahlawan nasional itu dapat dipulihkan kembali dengan menerbitkan buku putih berisi pelurusan tuduhan itu.

Sementara itu masyarakat jangan cepat terpengaruh dengan tudingan yang dialamatkan kepada almarhum Adam Malik yang
meninggal di Bandung, 5 September 1984 itu. Terlepas dari sebuah kebohongan atau pun kebenaran yang perlu diselidiki lebih mendalam, tentu kita juga harus sadar bahwa banyak pihak tidak menginginkan Indonesia ini tenang dan akur.

Sewaktu-waktu tetap akan ada saja pihak yang mengganggu ketenangan dan kenyamanan guna sebuah kepentingan sempit dan membabi buta. **