Hak Veto AS
Lagi-lagi hak veto Amerika Serikat (AS) selaku anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merugikan umat Islam. Pada Sabtu (3/1) malam perwakilan AS pada rapat Dewan Keamanan PBB menolak usulan gencatan senjata Israel-Palestina yang diajukan negara-negara Islam dan sejumlah negara lainnya.
Akibat hak veto AS tersebut serangan Israel atas wilayah Gaza Palestina terus berlangsung, bahkan semakin hebat. Ribuan tentara dan puluhan tank Israel, memasuki wilayah Jalur Gaza Palestina, Sabtu (3/1) malam. Tentara Hamas menghadang pasukan Israel tersebut sehingga pecah perang darat sepanjang Sabtu malam, hingga Minggu (4/1).
Israel berkilah serangan darat ke Gaza itu bertujuan untuk merebut beberapa tempat yang digunakan untuk meluncurkan roket oleh Hamas. Puluhan warga Gaza dilaporkan tewas akibat serangan darat tentara Yahudi tersebut. Pejabat Hamas dan Tim Medis mengatakan sedikitnya 11 warga sipil, termasuk sejumlah anak, tewas dan 50 orang luka-luka pada serangan yang dimulai saat umat Islam di Gaza tengah shalat di masjid-masjid.
Serangan Isarel itu telah membuat korban tewas Palestina menjadi 485 orang, dengan sekitar 2.050 orang terluka, dalam pertumpahan darah berlarut-larut terburuk dalam beberapa dasawarsa konflik antara Israel dan Palestina.
Sementara itu sembilan warga Israel tewas akibat serangan roket lintas-perbatasan oleh Hamas dan kelompok garis keras lainnya, sebagaimana klaim kelompok Hamas. Israel telah melancarkan tembakan artileri di Gaza untuk pertama kali dalam serangan yang telah masuk ke pekan keduanya.
Peperangan antara Israel dan Palestina jelas-jelas peperangan yang tidak seimbang. Dengan senjata super canggih dan moderen Israel dapat meluluhlantakan wilayah Gaza dari udara dan mencabik-cabiknya dari jalur darat.
Namun sangat disesalkan negara-negara Islam yang ada di Timur Tengah tidak berbuat apa-apa untuk menghentikan serangan tentara Yahudi tersebut. Bahkan Mesir justru membuka sebuh jalur yang justru menguntungkan bagi Israel dalam melancarkan serangan ke Palestina.
Negara-negara Islam di dunia sudah seharusnya menyadari akan pentingnya kekompakan dan bersatu melawan Israel dan AS yang memang tak akan pernah henti-hentinya menyakiti umat Islam. AS telah menghancurkan Irak dan Afghanistan.
Kali ini melalui para tentara Israel, AS menghancurkan Palestina. Mungkin besok, lusa atau tahun depan Irak atau negara Islam lainnya yang akan diserang AS lagi. Kepentingan AS sudah jelas, ingin menguasai minyak di wilayah Timur Tengah yang memang penghasil lebih dari 60 persen minyak dunia.
Di tengah-tengah krisis ekonomi yang melanda AS sekarang, maka negera itu akan melakukan berbagai upaya untuk dapat melakukan perbaikan bagi kondisi perekonomiannya, termasuk berspekulasi dengan melakukan invasike negara lain melalui Israel, sekutu utamanya.
Meskipun sikap negara-negara Islam di Timur Tengah tidak jelas, namun Umat Islam di Indonesia harus menunjukan kepeduliannya. Caranya berbagai macam, bisa dengan menyumbangkan dana untuk beli obat-obatan, makanan, pakaian dan lainnya bagi para korban dan warga Gaza lainnya. Bahkan juga ada ormas Islam yang membuka pendaftaran bagi ingin menjadi mujahidin melawan tentara Israel di Gaza. Semua patut didukung sesuai dengan kemampuan masing-masing. **
Akibat hak veto AS tersebut serangan Israel atas wilayah Gaza Palestina terus berlangsung, bahkan semakin hebat. Ribuan tentara dan puluhan tank Israel, memasuki wilayah Jalur Gaza Palestina, Sabtu (3/1) malam. Tentara Hamas menghadang pasukan Israel tersebut sehingga pecah perang darat sepanjang Sabtu malam, hingga Minggu (4/1).
Israel berkilah serangan darat ke Gaza itu bertujuan untuk merebut beberapa tempat yang digunakan untuk meluncurkan roket oleh Hamas. Puluhan warga Gaza dilaporkan tewas akibat serangan darat tentara Yahudi tersebut. Pejabat Hamas dan Tim Medis mengatakan sedikitnya 11 warga sipil, termasuk sejumlah anak, tewas dan 50 orang luka-luka pada serangan yang dimulai saat umat Islam di Gaza tengah shalat di masjid-masjid.
Serangan Isarel itu telah membuat korban tewas Palestina menjadi 485 orang, dengan sekitar 2.050 orang terluka, dalam pertumpahan darah berlarut-larut terburuk dalam beberapa dasawarsa konflik antara Israel dan Palestina.
Sementara itu sembilan warga Israel tewas akibat serangan roket lintas-perbatasan oleh Hamas dan kelompok garis keras lainnya, sebagaimana klaim kelompok Hamas. Israel telah melancarkan tembakan artileri di Gaza untuk pertama kali dalam serangan yang telah masuk ke pekan keduanya.
Peperangan antara Israel dan Palestina jelas-jelas peperangan yang tidak seimbang. Dengan senjata super canggih dan moderen Israel dapat meluluhlantakan wilayah Gaza dari udara dan mencabik-cabiknya dari jalur darat.
Namun sangat disesalkan negara-negara Islam yang ada di Timur Tengah tidak berbuat apa-apa untuk menghentikan serangan tentara Yahudi tersebut. Bahkan Mesir justru membuka sebuh jalur yang justru menguntungkan bagi Israel dalam melancarkan serangan ke Palestina.
Negara-negara Islam di dunia sudah seharusnya menyadari akan pentingnya kekompakan dan bersatu melawan Israel dan AS yang memang tak akan pernah henti-hentinya menyakiti umat Islam. AS telah menghancurkan Irak dan Afghanistan.
Kali ini melalui para tentara Israel, AS menghancurkan Palestina. Mungkin besok, lusa atau tahun depan Irak atau negara Islam lainnya yang akan diserang AS lagi. Kepentingan AS sudah jelas, ingin menguasai minyak di wilayah Timur Tengah yang memang penghasil lebih dari 60 persen minyak dunia.
Di tengah-tengah krisis ekonomi yang melanda AS sekarang, maka negera itu akan melakukan berbagai upaya untuk dapat melakukan perbaikan bagi kondisi perekonomiannya, termasuk berspekulasi dengan melakukan invasike negara lain melalui Israel, sekutu utamanya.
Meskipun sikap negara-negara Islam di Timur Tengah tidak jelas, namun Umat Islam di Indonesia harus menunjukan kepeduliannya. Caranya berbagai macam, bisa dengan menyumbangkan dana untuk beli obat-obatan, makanan, pakaian dan lainnya bagi para korban dan warga Gaza lainnya. Bahkan juga ada ormas Islam yang membuka pendaftaran bagi ingin menjadi mujahidin melawan tentara Israel di Gaza. Semua patut didukung sesuai dengan kemampuan masing-masing. **
