Cari Blog Ini

26 September 2018

*Guyon Petinggi UA: Ibarat Sepeda Motor, UNP tak Akan Bisa Juara Walaupun Ditunggangi Rossi, Jika yg Dibawanya Honda Cup 70*. Guyon pun sampai ke telinga Rektor UNP Prof Ganefri PhD. Berikutnya menjadi anekdot. Sakitkah hati kita? Tentu saja. Tapi untuk apa kalau hanya disikapi dengan sakit hati. Rektor Ganefri membeberkan diksi-diksi anekdot itu di dalam rapat perdana Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni (DPP ILUNI UNP Periode 2018-2022), Jumat (14/09/2019) di ruang rapat Rektor. "Melihat kemajuan dan track yang kita tempuh, membuat tetangga kita khawatir. Tapi memang mereka masih mengatakan, seperti itu," sebut Ganefri. Guyon itu tentu harus menjadi lecutan bagi UNP, termasuk alumni. Di internal pekerjaan untuk memajukan UNP menjadi tugas dari dosen dan staf di bawah kepemimpinan Rektor. Sedangkan untuk eksternal, alumni mesti berperan. Secara akademik mengapa kampus Limau Manis lebih maju dari kampus Air Tawar? Di antaranya karena UA punya 147 profesor. Sedangkan UNP baru 60 orang profesor. Dosen doktor UNP jumlahnya 300. Sementara UA dosen doktornya sudah berjumlah 650 orang. Sedangkan pembiayaan di bidang penelitian, UA sudah sejak lama dananya puluhan miliar pertahun. UNP baru tahun ini, dana penelitiannya yg mencapai Rp20 miliaran. Padahal dulu-dulu cuma sekitar Rp 2 miliar pertahun. Alumni kampus Limau Manis, tersebar di berbagai bidang dan instansi pada posisi-posisi strategis. Bahkan sudah ada yg menjadi menteri, Gubernur, Dirjen, Walikota, Bupati, anggota DPR, DPD, Dirut BUMN dan lainnya. Sedangkan UNP masih jauh. Namun demikian, menurut Ganefri, saat ini UNP dan alumni sudah berubah ke arah yang lebih baik. UNP sekarang salah satu dari 68 perguruan tinggi di Indonesia yang berakreditasi A. Dari 4.000-an jumlah PTN/PTS di tanah air, UNP berada pada urutan 26 termaju. "Kita sudah banyak berubah dan telah berada pada track yang benar. Ibaratnya, jika mereka dari dulu sudah berada pada kecepatan 100 KM/jam, maka UNP saat ini kecepatannya 150 KM/jam. Hanya menunggu waktu. Suatu saat nanti, UNP akan meninggalkan mereka," kata Ganefri sembari mengepalkan tangan. Ganefri ingin ke depan ada alumni UNP yang menjadi Gubernur Sumbar. "Jika alumni kita jadi gubernur, tentu semuanya akan jadi lebih mudah," sebut alumni Elektro FT UNP angkatan 1983 itu. Pada kesempatan tersebut Rektor juga mengutarakan rencana UNP membuka Fakultas Kedokteran. Kampusnya bukan di Padang, tapi di kampus UNP Tarok City Kabupaten Padangpariaman. RSUD Padangpariaman yang punya 26 dokter spesialis dan bangunan cukup megah akan menjadi rumah sakit praktek Fakultas Kedokteran UNP. "Jadi untuk internal memajukan UNP adalah tugas saya bersama para dosen lainnya. Sedangkan di eksternal, mohon peran optimal alumni," kata Ganefri di hadapan para pengurus DPP ILUNI UNP, yang di antaranya hadir sekjen Yukon Putra dan Ketua Harian Prof M. Zaim. Tampaknya anekdot dan bla-bla yang disampaikan Prof Ganefri, mampu membakar semangat para pengurus baru ILUNI. "Poin-poin yang disampaikan pak Rektor itu menjadi PR kita semua. Karena sebagian besar yang disampaikan Rektor tadi juga sudah menjadi rekomendasi Mubes," kata Prof M Zaim. Hal senada juga ditimpali oleh Sekjend Yukon Putra, mantan etase Indonesia di Belanda. Sebelumnya pada kuliah umum di hadapan alumni dan calon wisudawan UNP, Prof Dr Alex Ong, pengusaha besar dan motivator ternama di Malaysia, mengaku sangat bangga menjadi perwakilan UNP di Malaysia. "UNP adalah kampus yang maju dan besar. Saya bangga menjadi perwakilan kampus ini di Malaysia," kata Prof Alex Ong. ** (Penulis: Yon Erizon/Sekretaris DPP ILUNI UNP).