Cari Blog Ini

23 Februari 2009

Memilih Caleg

Mau Pilih yang Mana

Bila dihitung mundur, jadwal pelaksanaan pesta demokrasi untuk memilih anggota legislatif (pemilu) tinggal 49 hari lagi, yakni tanggal 9 April 2009. Saat ini masing-masing parpol dan caleg tengah sibuk melakukan sosialisasi, berkampanye secara tertutup atau terbatas.

Siapakah caleg dan dari partai apakah caleg yang akan Anda contreng di bilik suara nanti? Bisa jadi Anda sudah mempunyai pilihan sendiri, atau masih mencari-cari pilihan yang tepat. Mengenai caleg mana yang akan Anda pilih, itu murni hak Anda yang dilindungi oleh undang-undang dan tidak boleh diintervensi siapa pun.

Sedangkan bagi Anda yang berstatus swing voter atau pemilih yang masih mengambang (belum menentukan pilihan ke pihak mana pun), memang harus lebih cermat menentukan pilihan dan apa latar belakang serta motivasi Anda di dalam menjatuhkan pilihan.

Bila Anda yang berstatus swing voter dan bermaksud baru akan mempelototi ratusan nama caleg yang ada di surat suara pada detik-detik sebelum mencotreng di dalam bilik suara, pasti Anda akan bingung sendiri. Jalan terbaik, sebelum Anda memasuki bilik suara, Anda harus sudah menetapkan siapa caleg yang akan dipilih.

Cukup banyak stok caleg yang bisa dipilih. Terserah mau yang bagaimana tipe dan kriterianya, yang jelas nyaris semua tipe dan kriteria ada.

Mau yang ganteng, yang kaya, yang bertato, yang punya titel profesor fiktif, yang berjenggot, yang berkumis, yang manis mulut, yang punya ilmu tikus, titipan pengusaha, titipan penguasa, atau caleg yang hobi caci maki di media massa, yang suka cuap-cuap, atau caleg yang benar-benar mau berjuang untuk rakyat dan berkualitas tapi uang tidak ada, semua stok tersedia.

Sekarang terserah Anda, siapakah Caleg pilihan Anda. Tapi yang jelas setiap pilihan pasti memiliki konsekwensi. Memilih caleg yang kaya, jangan-jangan nanti target caleg yang kaya itu menjadi anggota dewan hanya sekedar untuk mencari kepuasan dan popularitas, tapi tugas kedewanannya tak terlaksana.

Jika memilih caleg yang suka mencaci maki dan cuap-cuap di media massa, jangan-jangan si caleg itu hanya bisa cuap-cuap tapi tak memiliki solusi dan hanya bisa memperkeruh suasana. Bila memilih caleg yang bertato dan rada-rada preman, jangan sampai nanti ketika terpilih, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya justru melindungi maksiat dan premanisme.

Memilih caleg yang cantik, jangan-jangan nanti hanya sibuk memilih lipstik, baju, sepatu dan tas keluaran terbaru serta suka jalan-jalan alias kunjungan kerja. Lalu memilih caleg berjenggot jangan-jangan caleg itu hanya ahli dan menguasai ilmu di bidang religius, tapi tak memiliki kriteria yang dibutuhkan sebagai seorang anggota legislatif.

Berikutnya caleg berjenggot ini setelah terpilih menjadi anggota dewan hanya akan menjadi bulan-bulanan dan santapan oleh caleg bertato, caleg titipan pengusaha, titipan penguasa, atau juga menjadi korban cercaan oleh caleg yang hobi cuap-cuap tadi. Atau sebaliknya Anda akan memilih caleg berkualitas, memiliki integritas dan kapebilitas, tapi tidak punya biaya entertain.

Jadi semuanya tersedia. Tinggal Anda yang memilih dan menentukan. Berani memilih, berarti juga berani dan siap menerima konsekwensi atas pilihan itu. ***

Tidak ada komentar: